Mengenal Konsepsi Ideologi

Ideologi adalah sebuah konsep yang abstraksi dan khayali. Definisinya sendiri bahkan tak jelas dari ideologi itu sendiri. Menurut, David Mc Lellan (1995), "ideologi adalah konsep paling khayali dan sulit dimengerti dari semua konsep yang ada dalam ilmu sosial".

Awal mula kata ideologi ini diciptakan oleh, Antoine Destutt de Tracy, selama Revolusi Prancis. Dia menggagas istilah idéologi ini, yang artinya "ilmu tentang ide-ide" atau secara harafiah "idea-logy". Dirinya menyatakan bahwa semua bentuk penyelidikan rasio didasari oleh ide-ide, maka suatu saat ide-ide akan diakui sebagai ratunya ilmu pengetahuan. Dari sini bisa dilihat bahwa, de Tracy menyikapi ide-ide ini secara obyektif, bahwa nantinya akan bisa sejajar kedudukannya dengan ilmu-ilmu lain seperti zoologi dan biologi. 

Tetapi tak sesuai yang diharapkan oleh Tracy. Yang dimana pada abad ke-20, Karl Marx menggunakan istilah ini sebagai pandangan politik dan kelas sosial. Menurut Marx dalam bukunya "German Ideology" yang ditulis bersama sahabatnya Friedrich Engels.

"Ide-ide dari kelas di setiap zaman telah menjadi ide-ide yang berkuasa, yaitu kelas yang mengatur daya material masyarakat pada saat yang sama juga mengatur daya intelektual Kelas yang memegang cara-cara produksi di hilirnya, pada saat yang sama memegang kontrol cara-cara produksi mental di hulunya, sehingga dari sini, secara umum bisa dikatakan demikian, ide-ide dari mereka yang tidak punya kuasa atas produksi mental harus tunduk padanya."  -Marx and Engels 1970 hlm 64.  

Marx memiliki 3 pandangan, bahwa ideologi adalah alat para kelas penguasa demi kepentingan sendiri untuk melanggengkan penindasan terhadap masyarakat. Ideologi adalah tentang delusi dan mistifikasi, yang dimana menghasilkan pemikiran yang terdistorsi secara implisit, yang disebut Engels sebagai "kesadaran palsu". Ideologi adalah manifestasi kekuasaan yang gunanya unuk menyembunyikan kontradiktif terhadap suatu tindakan penguasa. Karl Marx ingin menciptakan masyarakat tanpa kelas, yang didasari pada kepemilikan bersama. 

Mungkin alasan Marx membenci konsep pemikiran Adam Smith dan David Ricardo mengenai Kapitalisme, adalah muncul karena adanya kesenjangan sosial. Peran sosial juga tak bisa lepas dari ideologi kapitalime ini. Menurut, Antonio Gramsci, Kapitalisme bukan diuntungkan oleh adanya ketidaksetaraan ekonomi dan politik. Melainkan diuntungkan melalui hegemoni borjuis. Merujuk pada ide-ide hegemoni borjuis untuk mengalahkan ide-ide lawannya, sehingga menjadi sebuah akal sehat zaman. Menjadi masyarakat modern yang rakus, hidup hanya untuk mencari harta, seakan harta adalah segalanya. 

Ideologi itu sendiri diciptakan oleh para pemikir yang ingin membuat perubahan dalam masyarakat sosial. Peranannya menawarkan perubahan dalam kehidupan melalui proses pemikiran normatif. Dan juga sebagai alat untuk melancarkan visi dan tujuan suatu negara, melalui sloganisasi, retorika politik, manifesto partai, dan kebijakan pemerintah. Kita tak bisa lepas dari yang namanya ideologi, sifat ideologi itu mengikat dalam kehidupan sehari-hari. 

Salah satu sifat dari ideologi adalah bersifat represif, sehingga kerap kali disandingkan dengan fasisme dan komunisme. Dimana melalui doktrin-doktrin yang merefleksikan pemikiran penguasa untuk selalu patuh pada setiap kebijakan yang ada, meskipun kontradiktif dengan masyarakat. Lebih tepatnya sama seperti monarki absolut dan fundamentalis agama, yang didasarkan oleh norma-norma dan firman Tuhan yang diwahyukan, untuk merekonstruksikan moral dan sosial secara menyeluruh. Mungkin inilah hal yang menjadi alasan mengapa ideologi Nazisme sering disebut sebagai sebuah agama oleh masyarakat awam, padahal hakikatnya sangat bertolak belakang dengan norma agama. 

Sebenarnya pandangan mengenai ideologi itu jauh lebih kompleks dan abstraksi, dari yang kita ketahui. Sehingga menimbulkan banyak perdebatan dikalangan filsuf dan sejarawan. 

-Muh. Bintang AA

1 Komentar untuk "Mengenal Konsepsi Ideologi"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

adnow