1000 Bangau Kertas
Hai semua aku sadako, kali ini aku ingin menceritakan kisah ku, kisahku memang tidak begitu bagus seperti yg semua orang inginkan
Aku lahir: 7 Januari 1943, Hiroshima, Jepang
Aku tinggal di hiroshima bersama ayah, ibu
Aku hidup bahagia dan tenang aku merasa nyaman disini, aku selalu bermain dengan teman teman ku hingga aku tak menyangka semuanya berakhir, sebuah tragedi besar yang mengguncang dunia.dan itu menghancurkan kehidupan ku secara total
Kala itu, 6 Agustus 1945, kala itu aku mendengar sebuah pesawat terbang di atas langit aku gk tau tapi dia menjatuhkan sesuatu, sampai aku sadar itu adalah bom atom 'di Hiroshima,
Aku masuk ke rumah ku dan beberapa menit kemudian aku mendengar sebuah suaa dentuman keras, dentuman itu sangat keras hingga merusak telingga ku, ayah ibu ku kaget
Saat itu aku berusia 2 tahun dan berada dalam jarak 1 mil dari titik jatuhnya bom di dekat Jembatan Misasa.
Ibu ku panik dan bertanya pada ayah ku sebenarnya apa yg terjadi
"Ayah itu apa ?"
"Itu..., ledakan yg sangat keras,kurasa kita dalam bahaya,ayo cepat!"
Aku dan keluarga ku lari dan berhasil lari, namun nenek kembali ke rumah untuk mengambil barang yang tertinggal, aku tak pernah tau nasibnya.
Radio diputar pada 15 agustus 1945
Kaisar memberikan pemberitahuan bahwa jepang menyerah.
perang pun berakhir, aku senang sekali
jepang menyerah pada amerika, jepang saat itu sedang dalam masa untuk bangkit
Aku senang perang berakhir akhirnya aku bisa bermain dengan bebas dan tanpa ada halangan seperti dulu
Setelah perang aku adalah seorang gadis yang ceria juga pelari unggul.Berkat kemampuan ku itu, kelasku langganan juara lari estafet.
Aku merasa bahagia dengan apa yg saya capai tapi pada saat itu ada sebuah perlombaan aku diminta untuk mengikutinya.
di tengah perlombaan, aku merasa pusing dan akupun terjatuh. saat itu 11 tahun,
Aku kira itu demam biasa namun hari demi hari tubuhki makin lunglai. Pada bulan November 1954, leher dan bagian belakang telinga ku membengkak. Aku agak panik dan Dua bulan kemudian bercak ungu bermunculan di kedua kakinya.
Aku lalu dilarikan ke rumah sakit pada Februari 1955. Dan aku di ditangani oleh dokter, saat aku tidur dokter bilang pada ibuku bahwa aku mengidap leukimia,
saat itu dokter mengatakan bahwa ini sebagai akibat dari radiasi ledakan.
Ibu dan ayahku menangis di dekat didekat aku yang sedang tertidur tenang
Jika di dunia ada obat untuk menyembuhkan penyakitku, ibu akan pinjam uang, 10 juta yen sekalipun. Atau, jika mungkin, biarkan ibu mati untukmu.
Aku merasa tertekan dan depresi
Aku merasa kematian akan menghampiri ku
Aku takut,
"Oh kami sama, tolong aku !"
.
.
Suatu hari sahabat ku datang
Dia bernama Chizuko Hamamoto
Ah dia datang menjenguk ku.
Saat itu aku berbincang dan lalu Ia bercerita tentang sebuah legenda Jepang.
"Sadako, apa kamu tau kalau dahulu ada sebuah legenda?" Ujarnya dengan mata berbinar
"Eh apa itu?,chizuko chan?" Tanya ku
"Kau ingat legenda yang menyebut jika kau melipat 1.000 bangau kertas, para Dewa akan mengabulkan keinginanmu?," kata dia.
"Jadi Konon, seseorang yang bisa melipat 1000 bangau kertas, akan dikabulkan permintaannya. Dan kamu tau Bangau adalah simbol panjang umur." Dengan nada menerangkan bagaikan seorang guru
"Hmm, benarkah?" Aku dengan mata berbinar
"Ya benar,jangan menyerah sadako chann kamu pasti bisa" semangat chizuko
"Ore?,arigatou"
Chizuko pun memberikan ku kertas origami,dan melipatkan bangau kertas padaku,
kertas berwarna emas itu menjadi sebuah bangau kertas. Lipatannya sangat bagus. Ia memberikannya kepada ku
"Ini milikmu yang pertama." Ujar Chizuko
"Eh,cantiknya, arigatou" ujarku
"Kau tau sadako, jika bangau itu hewan yg suci, dari sejak jaman dulu, kau tau Chizuko juga mengatakan jika orang sakit melipat seribu bangau, kamu pasti akan sembuh."
Kata kata chizuko membuat ku merasa semangat kembali.
Aku lalu mulai melipat kertas setiap hari agar aku bisa sembuh.aku harus kuat, harus
sehari kadang aku bisa melipat hingga 20 bangau, kadang hanya melipat 3 karena penyakit itu membuatku merasa semakin lemah.
Ada saat nya saat kertas ku habis aku menggunakan apapun, dari koran, bungkus obat, juga kertas pelapis bingkisan semoga cepat sembuh. Aku terus melipat dan terus melipat.
Sampai aku sadar aku sudah lemah dan aku tak berdaya untuk melakukan melipat kertas ini
hanya berhasil melipat 644 bangau.
teman-temanku mulai membantu ku melipat 356 kertas yang tersisa.
Aku semakin parah dan keadaan ku semakin memburuk
Walau begitu saat 1000 kertas sudah dikumpul
Aku jarang makan hingga akhirnya aku meminta
Ochazuke dan aku merasa bahwa rasanya sangat enak, dan aku tak tau bahwa
kami sama memanggilku pagi nya,aku menutup mataku untuk selamanya, dan kini aku telah berada dengan tuhan ku,
25 Oktober 1955 aku menghembuskan nafas ku untuk terakhir kalinya di dunia
sahabatku menerbitkan kumpulan surat untuk menggalang dana demi pembangunan suatu monumen untuk mengenangku
Aku merasa menangis dan merasa sangat tersentuh
Monumen ini kini disebut Monumen Perdamaian Anak-anak yang berada tepat di tengah Hiroshima, tepat bom dijatuhkan.
Dan bangaku kini terbang keseluruh dunia salah satunya
di Pearl Harbor dan wtc dengan harapan perdamaian dan mengenang para korban perang dan korban beberapa terror
Kisah ku menjadi sebuah cerita baru
Bahwa perang tak selamanya menguntungkan
Semuanya hancur, dan semuanya musnah
Aku ada di dunia sebagai peringatan, bahwa perang menghancurkan semuanya
Dan aku ada didunia sebagai pengingat berbahayanya nuklir itu sebenarnya
Dan aku ada didunia sebagai pembawa perdamaian bagi semua bangsa
Aku ada disini aku merasa bahagia disurga
Aku harap dunia damai selalu
Bangau ku terbang lah dan buat dunia menjadi surga dunia !
Belum ada Komentar untuk "1000 Bangau Kertas"
Posting Komentar