PEMBUNUHAN ARCHDUKE FRANZ FERDINAND, SEBUAH BUTTERFLY EFFECT?


Pembunuhan Franz Ferdinand dan istrinya yang terjadi pada 28 Juni 1914 di kota Sarajevo(Bosnia sekarang) yang saat itu dikuasai oleh Austria-Hungaria.Pembunuhan ini direncanakan oleh sekelompok orang dari kelompok yang menginginkan unifikasi wilayah Bosnia-Herzegovina dan wilayah lainnya agar bisa digabungkan ke dalam wilayah Slav Selatan atau Yugoslavia.Anggota itu adalah Mehmedbašić, Vaso Čubrilović, Nedeljko Čabrinović, Cvjetko Popović dan Trifun Grabež serta Gavrilo Princip (yang berhasil menembak Archduke dan istrinya) yang semuanya diorganisir oleh Danilo Ilić.

Diketahui Danilo Ilić merupakan anggota dari Black Hand, sebuah organisasi rahasia di militer Kerajaan Serbia yang dipimpin oleh Dragutin Dmitrijević yang merupakan kepala intelejen Serbia.

Setelah dua usaha pembunuhan yang gagal, yang awalnya akan dilakukan oleh Mehmedbasić dengan bom bersama temannya yaitu Čubrilović di depan Kafe Mostar, namun karena mereka berdua menolak maka gagal.Yang kedua adalah usaha Čabrinović yang Ilić tempatkan di pinggir sungai Milajcka, Čabrinović melempar bom ke arah mobil Franz Ferdinand, namun karena detonator yang telat meledak, maka Dewi Fortuna masih berpihak ke Archduke, bom malah mengenai mobil dibelakangnya dan melukai 20 orang.

Dalam perjalanan pulang, saat itu mobil Archduke salah belokan, dan saat itu juga di depan toko makanan ada Gavrilo Princip yang sedang santuy dan terkejut melihat mobil itu. Diapun langsung menembak Archduke dan istrinya hingga tewas tak lama kemudian.Kemudian, diketahui bahwa intelejen Serbia juga memegang peran pada pembunuhan ini, maka Austria-Hungaria mengirim ultimatum yang tidak digubris oleh Serbia.Yang akhirnya membuat Austria-Hungaria menyatakan perang terhadap Serbia, Perang Dunia I pun dimulai....

Jika dilihat apa yang dilakukan Gavrilo Princip menimbulkan sebuah masalah yang beruntun dan itu disebut dengan efek kupu kupu.
Perubahan drastis pun muncul 
Perang dunia 1 dimulai dan berakhir, Austria, Hungary, Ottoman, Russia terpecah
Maka timur tengah dikuasai oleh beberapa negara, balkan menjadi berpecah dan menjadi negara independen, efek perang dunia membuat sebuah hal yang tidak disangka.

Setelah itu hitler muncul dan mulai menginvansi Eropa melanggar Versailese yang sebelumnya di tandatangani di perang dunia 1.
Perang dunia 2 berakhir, negara kolonial banyak merdeka, beruntut lagi pada perang dingin, pecahnya Jerman, persaingan ideologi,dll.
Jika ditelusuri bahwa sebenarnya akar permasalahannya muncul di perang dunia 1, dimana jika saja gavrilo princip tidak membunuh Franz Ferdinand maka tidak ada pd 2, hitler tidak akan marah pada versailese,ottoman tetap ada,austria hungary tetap utuh, tidak ada perang dingin, teknologi tidak akan sepesat sekarang dan negara koloni tidak merdeka.
Perang dunia satu membuat sebuah rentetan peristiwa dan salah satu contoh butterfly effect.

Istilah butterfly effect untuk menjelaskan aksi kecil dapat memulai rangkaian peristiwa yang menyebabkan efek lebih besar dan tidak terduga.
Contoh seperti ini kamu makan roti tapi bungkus kamu dibuang sembarangan dan menjadi banjir disuatu wilayah,bisa saja itu termasuk butterfly effect, karena perbuatanmu itu termasuk hal kecil namun berdampak besar 

Atau contoh lain kamu belajar sesuatu dan kamu merasa senang akan hal itu, dan suatu saat ada olimpiade antar kota dan kamu ikut dan kamu menjuarainya sampai kamu ke tingkat negara dan tingkat galaksi hingga kamu dapat nobel.
Menarik bukan ?.

Kamu tidak melihat dampak dari hal itu tapi suatu saat dampak yang kamu lakukan akan berdampak besar suatu saat nanti.

Jika saja kamu gk belajar maka kamu tidak mungkin bisa mendapatkan juara olimpiade atau mendapatkan nobel. Seperti itulah.
Andaikan jika Gavrilo tidak menembak Archduke mungkin kita hidup dinegara masih dengan nama hindia belanda,atau tidak akan ada konflik timteng atau bisa tidak akan hidup seperti saat ini.




Belum ada Komentar untuk "PEMBUNUHAN ARCHDUKE FRANZ FERDINAND, SEBUAH BUTTERFLY EFFECT?"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

adnow