BIOGRAFI: Felix Dzerzhinsky, Si Tangan Besi
Felix Dzerzhinsky, Si Tangan Besi
Felix Edmundovich Dzerzhinsky adalah seorang tokoh komunis Polandia, pendiri Cheka (polisi rahasia Bolshevik). Dzerzhinsky lahir di dekat Minsk, Belarus, pada tanggal 11 September 1877. Ia meninggalkan pendidikannya, dan memilih untuk memulai kariernya sebagai seorang revolusioner ketika dirinya berusia 20 tahun. Bekerja di pabrik-pabrik dan perkampungan kumuh di Vilnus sebagai seorang penghasut Marxis.
Dalam aktivitas revolusionernya, Dzerzhinsky membentuk Partai Sosial Demokrat Kerajaan Polandia dan Lithuania, dengan bertujuan agar mendorong kelompok sosial demokrat Polandia untuk meninggalkan sistem nasionalisme dan parlementer menjadi sosialisme revolusioner internasional. Ia memimpin pemogokan kerja di Warsawa yang membuat dirinya dikejar-kejar oleh kepolisian Kerajaan Polandia. Namun, polisi tidak dapat menangkap Dzerzhinsky sampai akhir tahun 1912, karena dirinya yang terkenal sebagai ahli teknik konspirasi, sehingga sulit untuk menemukannya. Polisi baru bisa menangkapnya di apartemen yang ia tinggali atas nama Władysław Ptasiński.
Setelah bebas, ia kembali terlibat dalam banyak gerakan revolusi Rusia, membuat dirinya ditangkap berkali-kali oleh Polisi Kerajaan Rusia. Sebagian hidupnya, ia habiskan untuk berada dibalik jeruji penjara, termasuk pada suatu masa dirantai di Moskow, dan dipaksa masuk ke dalam tahanan yang dirancang hanya untuk 15 orang namun berisi 100 orang, dimana TBC mewabah.
Pengalaman hidupnya yang pahit saat dipenjara, menjadi dasar pada praktik-praktik interogasi dan
penahanan ketika dirinya menjadi kepala Cheka. Juga berbagai kondisi penahanan yang telah Ia jalani, membuat dirinya menjalani kehidupan yang sangat puritan, dengan hanya makan roti, minum teh mint, memakai selimut sebagai mantel, dan bekerja hingga larut malam tanpa pemanas ruangan.
Dzerzhinsky pernah menggambarkan anggota Cheka ideal sebagai seorang pria dengan hati yang hangat, kepala dingin, dan tangan yang bersih, sebuah penggambaran yang akan terus digunakan dalam buku panduan pelatihan KGB. Sebagai ketua Cheka, ia memegang kendali absolut. Ketika ia masuk ke dalam pemerintahan, ia menganggap tugasnya adalah memburu dan menangkap para musuh kelas.
Dzerzhinsky adalah sejenis seorang workaholik (lebih mementingkan pekerjaannya) yang membuatnya hanya memiliki sedikit waktu untuk membiarkan dirinya tidur. Dzerzhinsky menghabiskan waktu berhari-hari mengumpulkan dokumen-dokumen tentang mereka yang ia anggap mungkin untuk berkhianat, bahkanterhadap pelanggaran paling sepele sekali pun. Kesetiaannya kepada Lenin tak dapat diragukan lagi. Dirinya tanpa ampun memberikan tugas berat terhadap para bawahannya, ia memberi beban kerja hingga 100 kasus untuk diproses. Ketika para agen pingsan karena kelelahan, mereka langsung dipecat tanpa pertimbangan. Pada akhir Perang Sipil Rusia tahun 1922, berujung pada diubahnya Cheka menjadi OGPU, Lenin yang pada saat itu juga sedang terkena stroke, lalu dengan kekuatan terakhirnya mengangkat Stalin sebagai Sekretaris Jendral Partai Komunis yang baru, menjadikan Stalin sebagai pemimpin tertinggi Uni Soviet. Dzerzhinsky yang sedari dulu sudah akrab dengan Lenin dan juga Stalin, ketika Stalin berkuasa, ia diberi kendali atas Supreme Economic Council/Dewan Ekonomi Tertinggi dan juga terpilih sebagai seorang kandidat
anggota Politburo. Namun akibat jadwalnya yang sangat padat, menimbulkan kekhawatiran dikalangan kolega dan teman dekat Dzerzhinsky, dikarenakan melihat akan kesehatannya yang semakin lama semakin menurun.
Meskipun kesehatannya yang semakin menurun, ia tetap berkeras tetap bepergian ke seluruh wilayah Uni Soviet, memeriksa ke efisienan berbagai cabang OGPU. Stalin sendiri yang tahu akan hal ini, merasa khawatir akan kesehatan Dzerzhinsky, lalu memerintahkan agar ia mengurangi beban kerjanya dan mendapatkan perawatan yang intensif.
Tapi apa yang terjadi? Dzerzhinsky tidak terlalu menggubris perintah itu dan pada tanggal 20 Juli 1926, di tengah pidatonya di Moskow yang memperjuangkan kelompok petani dalam sebuah debat di Komite Pusat, ia tiba-tiba ambruk dan langsung meninggal dikarenakan dirinya yang terlalu kelelahan. Penyebab kematiannya disebutkan karena arteriosclerosis. Dalam proses pemakamannya, Stalin dan Leon Trotsky saat itu, juga turut ikut mengangkat peti jenazah Dzerzhinsky.
Statusnya sebagai seorang tokoh Soviet dilestarikan cukup lama setelah kematiannya, dengan potret-potret
raksasa tergantung di kantor-kantor KGB dan tidak kurang dari enam kota menggunakan namanya, termasuk
sebuah museum yang didedikasikan untuknya di tempat kelahirannya, Belarus.
Wah tokoh revolusioner dunia.
BalasHapus